My Ibu

Masih teringat jelas ± 15 tahun silam
iya, masih teringat begitu jelas
Seorang wanita baik yang mandiri dengan muka cueknya hehehe itulah ibu saya
Ibu yang begitu keras namun rapuh hatinya
Ibu yang begitu kuat namun lemah hatinya
harus menghidupi ke-2 anaknya yang masih kecil
sementara lelaki yang menikahinya
yang harusnya jadi kepala kelurga
yang harusnya bekerja
yang harusnya menghidupi keluarga
yang harusnya jadi panutan keluarga
tapi malah membuat aib dalam hidup saya dalam perjalanan hidup saya yang baru saya mulai saat itu
Hmmmm,,, dari tatapan matanya
dari sikapnya dari tertawanya itulah yang ku lihat
ibu yang begitu kuat menghadapi kejamnya dunia terlalu pahit bahkan
tapi,,,,
saya tidak pernah melihat ibu menangis Bahkan??
ibu begitu enggan mengeluarkan air mata walau hanya setetes
mungkin ibu tidak ingin melihat anak²nya sedih dengan keadaan ini
mungkin ibu tidak ingin terlihat rapuh didepan anaknya :'/
namun, saya tau dari tatapan ibu saya menyimpan begitu banyak air mata yang tertahan
walau saat itu saya masih kecil
iya,,  gadis kecil yang pendiam yang selalu bertanya dalam hatinya
Kenapa ibu kerja hanya sendiri??
dimana ayah??
kenapa teman² saya diantar sekolah ayahnya sementara saya tidak??
kenapa tiap ada acara sekolah kakek yang datang padahal teman² saya pasti ibu/ayahnya yang datang??
Kenapa hanya ada ibu??
Kenapa teman²  saya punya ibu dan ayah sementara saya hanya punya ibu??
Saya begitu polos saat itu
Pendiam, cengeng, Sering ngambek, dan manja hehehe
Itulah saya waktu kecil :')
Saat saya belum mengerti tentang pahitnya hidup
Saat saya belum mengerti tentang pengorbanan ibu saya
Tepat saat saya umur ± 11 tahun ibu resmi cerai dengan buaya hehehe uuuups,,,, maksudnya ayah kandung saya
Dan tepat saat itu juga saya izinkan ibu saya menikah lagi
dengan lelaki dari luar jawa sana
Lelaki yang awalnya baik
Tapi, makin kesini makin terlihat jeleknya
Jujur saya takut jika mengingat yang dulu
saya khawatir dengan suami ibu yang sekarang
Saya takut ibu dikecewain lagi
Namun„„„„
ibu begitu sayang dengan lelaki itu
Ibu begitu bahagia dengan lelaki itu
bahkan aku iri dengan sikap perhatiannya itu hehehe iya Aku sangat iri :')
sekarang aku mulai bisa menerima lelaki pilihan ibu itu
Walau jujur saya tidak pernah memanggilnya ayah
iya, saya tidak pernah begitu suka :')
Saya pura² baik karena saya tau ada cinta dimata ibu untuk lelaki itu :')
Jika ibu bahagia saya juga wajib ikut bahagia :')
Walau sampai detik ini, JUJUR rasa kecewa masih ada
Tiap saya ingin menangis saya langsung lari ke pojok kamar
.
.
.
Okey„„„„„„ guy'z itu sekilas tentang ibu saya ibu pahlawanku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar